Minggu, 06 Juni 2010

Keadaan saat ini sama saja dari hari-hari yg kulalui sebelumnya, hanya sedikit perubahan yg tak begitu berarti. tapi karena perubahan yg sedikit itulah aku mencoba bertahan, menguatkan hatiku untuk bertahan sampai titik akhir dimana aku tak mampu lagi menunggu. menunggu saat yg kuimpikan itu datang. tapi apakah waktu 12 tahun tak terlalu lama untuk menunggu sebuah perubahan yg hampir tak pernah ada, mengapa aku terus menerus optimis pada sesuatu yg bahkan belum terlihat jalan terangnya. ibuku menyuruhku menyerah saja, mumpung usiaku masih muda begitu katanya. tapi selalu bilang padanya untuk memberiku waktu sedikit lagi. karena aku masih berharap semua bisa diperbaiki. tapi sepertinya setelah berjalan selama 12 tahun permasalahan yg terjadi selalu berulang kembali membuatku terkadang merasa tak ingin lagi melangkah dalam komitmen ini, tak pernah ada solusi. kesalahan yg sama, pertengkaran yg sama, janji yg sama. yg akhirnya tak pernah ditepatinya. bahkan perubahan setelah berakhirnya sebuah pertengkaran, tak lebih dari 2 hari. setelah itu kembali ke rutinitas kesalahan yg sama. jadi pantaskah aku bertahan selama itu. hingga detik ini aku masih disini walau kaki rasanya ingin berlari. tapi aku ragu, adakah sesuatu yg lebih baik yg kan kutemui diluar duniaku sekarang ini. aku takut bila aku memaksakan pergi lalu hidup malah lebih rumit dari yg kualami kini, aku hanya akan terpuruk dan tak berhenti menyesali. ohh kepalaku rasanya mau pecah memikirkan semua ini berada diantara 2 pilihan yg sama2 berat untuk kujalani. menjadi janda bukanlah sesuatu yg kuinginkan, tapi terus tersiksa lahir batin bersamanya juga tak menyenangkan. ibu bilang, kakak dan adikku bilang kamu cantik, kamu masih muda, kamu punya potensi kalau kamu merasa tak sanggup lagi, lepaskanlah ikatanmu dgnya jg takut pada masa depan, berpasrah dirilah pada tuhan dan yakinlah kamu bisa bertahan dan maju. kami akan mendukungmu, pasti banyak lelaki yg lebih baik yg mau menjadikanmu pendampingnya. tapi masalahnya aku tak begitu yakin bisa menjalin sebuah komitmen lagi setelah apa yg kurasakan saat ini, aku takut sekali. selain itu semua bukan hanya tentang aku ada seorang anak yg menjadi tanggung jawabku, aku selalu berpikir jika aku lepas darinya bisakah dia hidup lebih baik dari saat ini, bisakah aku memenuhi semua impiannya. dan jika aku bersama lelaki lain, apakah dia akan mencintainya seperti ayahnya mencintainya atau hanya akan menghancurkan hidupnya. anakku seorang perempuan, seorang gadis kecil yg sangat cantik. banyaknya peristiwa pelecehan yg dilakukan ayah tiri pada anak tirinya membuatku berpikir 1000 kali untuk berpisah dari ayahnya dan memberikan ayah baru baginya. mungkin aku terlalu mengada ada dan paranoid tapi kejadian yg menimpaku saat kecil membuat perasaan cemasku menjadi-jadi. saat aku duduk di kelas 1 SMP aku hampir diperkosa oleh abang sepupuku sendiri yg menginap dirumahku, kejadian itu begitu membekas dijiwaku sampai saat ini, menanamkan rasa curiga yg berlebihan terhadap lawan jenis sehingga aku tak pernah sekalipun berpacaran, karena traumaku yg dalam sampai saat ini. arggh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar