Kupandangi tubuh layu yg terlentang tak berdaya di pembaringan. tertegun, terpaku aku sejenak di sampingnya tak percaya..... seperti berada dalam sebuah mimpi, yg tak pernah terbayangkan akan terjadi....benarkah ini ayahku, sosok yg 4 bulan lalu kutemui begitu segar, awet muda, dan gagah. mengantarku kesana kemari dg sepeda motornya, tanpa kenal lelah....
Ayah, air mata ini berusaha kutahan saat memandangmu, mencoba kugantikan dg senyuman. tapi hati ini terasa getir, terasa begitu pedih. kesedihanku yg mendalam memaksa air mata mengalir tanpa bisa kubendung lagi.
kau yg terbaring lemah memandangku, dan memanggil namaku pelan dan terbata-bata. kusongsong tubuhmu dg pelukan cinta tulusku. yg lama tak pernah kuberikan padamu. sekat yg menghalangi hatiku selama ini hilang sudah, kucium kedua pipimu yg keras karena sakit yg telah menggerus ragamu.
Tak ada lagi kemarahan, tak ada lagi kekecewaan. sebuah kata maaf yg dulu begitu sulit kuungkapkan, meluncur dg mulus keluar dari dasar hatiku yg tulus
Aku memaafkanmu juga ayah, tak ada sedikitpun luka yg tersisa, aku hanya ingin membahagiakanmu di sisa hidupmu atau hidupku.
jg menangis lagi ayah, tabahlah, ada kami 10 jiwa yg menjadi bagian hidupmu yg akan selalu mencintaimu.
Selasa, 01 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar